Day 75 Prakerin di Excellent ~ Git: 'The Three Trees'

Hari ke-74 PKL: Git: 'The Three Trees' 

Halo semuanya! Setelah kemarin mempelajari dasar Git, hari ini saya melanjutkan pembelajaran di dunia pengelolaan versi kode dengan lebih mendalam. Kali ini, saya ingin berbagi tentang konsep penting dalam Git yang dikenal sebagai "The Three Trees".


Apa Itu 'The Three Trees' di Git?
Saat bekerja dengan Git, ada tiga "pohon" utama yang membantu mengelola perubahan di dalam proyek kita. Tiga pohon ini adalah Working Directory, Staging Area, dan Repository (HEAD). Ketiganya bekerja bersama untuk melacak perubahan, menyusun commit, dan menjaga integritas kode.

  1. Working Directory
    Working directory adalah tempat kita bekerja dan membuat perubahan pada file atau kode proyek. Ini adalah salinan proyek yang sedang dikerjakan di komputer lokal kita. Misalnya, jika saya sedang memperbaiki bug atau menambahkan fitur baru di file tertentu, perubahan itu pertama kali terjadi di working directory.

  2. Staging Area (Index)
    Setelah perubahan selesai di working directory, langkah selanjutnya adalah menambahkannya ke staging area menggunakan perintah git add. Staging area adalah "ruang tunggu" sebelum perubahan dikomitkan (commit) ke repository. Ini memungkinkan kita untuk mengontrol perubahan mana yang akan dikomit dan memberikan deskripsi yang jelas terkait apa yang diubah.

  3. Repository (HEAD)
    Ini adalah tempat di mana semua commit tersimpan. Ketika kita melakukan commit (git commit), perubahan dari staging area dipindahkan ke repository. HEAD adalah pointer yang menunjukkan commit terakhir pada branch yang sedang aktif. Dengan commit ini, kita dapat melacak setiap revisi atau rollback ke versi sebelumnya jika dibutuhkan.

Kenapa 'The Three Trees' Penting?
Konsep ini membantu menjaga versi kode yang stabil, menghindari perubahan langsung yang merusak proyek utama, dan memfasilitasi kerja tim. Misalnya, saya bisa mengerjakan beberapa perubahan di working directory, memilih beberapa untuk di-staging, lalu melakukan commit hanya untuk perubahan tersebut, tanpa memengaruhi file lainnya yang belum siap.

Contoh Kasus 'The Three Trees' dalam Kehidupan Nyata
Bayangkan saya sedang memperbaiki fitur login pada aplikasi web. Saya mengedit beberapa file di working directory. Setelah yakin perubahan ini baik, saya menambahkan perubahan ke staging area (git add). Sebelum commit, saya bisa memeriksa semua perubahan di staging untuk memastikan tidak ada file yang keliru. Setelah semuanya oke, saya melakukan commit, dan perubahan tersebut disimpan di repository lokal. Jika rekan tim butuh perubahan ini, saya bisa melakukan push ke repository remote agar mereka bisa mengaksesnya.

Dengan memahami 'The Three Trees', saya merasa lebih percaya diri mengelola proyek, mengontrol perubahan, dan berkolaborasi dengan tim secara efisien.

Sekian pembahasan hari ini. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat! Sampai ketemu di blog selanjutnya.

BABAI!

Komentar

Postingan Populer