Day 31 Prakerin Di Excellent ~ Apa Itu DevOps ? Part 8

HARI KE TIGA PULUH SATU PKL

Halo semuanya! Kembali lagi di blog saya. Hari ini saya akan melanjutkan pembelajaran tentang Apa Itu DevOps? Langsung saja, mari kita mulai blognya.

Pagi ini saya tiba di kantor jam 07.25, sedikit terlambat karena saya kesiangan setelah semalam menonton pertandingan sepak bola antara MU dan Liverpool. Liverpool berhasil menang 3-0 tanpa balas. Saya sedikit kesal karena MU kalah saat ditonton, tetapi menang jika tidak ditonton. Ketika sampai di kantor, sudah ada Shefa dan Mas Ridwan yang datang lebih dulu.

Seperti biasa, pagi hari diawali dengan briefing dengan Mas Ridwan terkait pekerjaan kami di hari Kamis dan Jumat. Ternyata ada koreksi untuk saya mengenai kesalahan penulisan hari pada laporan harian yang dikirimkan ke Pak Bos. Saya minta maaf atas kesalahan tersebut dan akan memperbaikinya ke depannya. Mas Ridwan juga mengingatkan saya tentang judul jurnal yang belum disetor kepadanya.

Setelah briefing, Mas Ridwan berpesan agar saya tidak lupa menyetorkan laporan harian dari sekolah untuk ditandatangani oleh beliau. Pagi ini saya memulai kegiatan dengan pembelajaran bahasa Inggris menggunakan modul Duolingo. Hari ini saya memulai dengan bagian 1 unit 16 yang berjudul "Mengenali Keluarga." Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikannya dengan lancar.

Setelah menyelesaikan pembelajaran bahasa Inggris, saya melanjutkan ke pembelajaran utama saya, yaitu DevOps Engineer Learning Path dengan sub judul Fundamentals of DevOps. Hari ini saya melanjutkan dari pekerjaan kemarin, yaitu modul 3 setelah menyelesaikan modul 1 dan 2.

Modul 3 ini memiliki 10 poin yang membahas tentang People, atau peran dan pentingnya faktor manusia dalam penerapan DevOps. Peran "people" dalam DevOps sangat penting karena mereka adalah inti dari kolaborasi, perubahan budaya, dan penerapan praktik DevOps yang sukses. Mereka perlu beradaptasi, bekerja sama, dan terus belajar untuk mencapai tujuan DevOps secara efektif.

Pada poin 1 dan 2, dibahas tentang Culture - What Is Culture. Apa itu Culture? Culture dalam DevOps adalah landasan bagi kolaborasi, inovasi, dan peningkatan berkelanjutan, yang sangat penting untuk keberhasilan adopsi dan penerapan praktik DevOps. Setelah selesai dengan poin 1 dan 2, saya melanjutkan ke poin 3 tentang A Business Leader's Scenario.

Apa itu A Business Leader's Scenario? Poin ini membahas tentang skenario seorang pemimpin bisnis yang harus mengarahkan organisasi dengan visi yang jelas, mendorong perubahan budaya, menyediakan sumber daya, mengatasi hambatan, dan mengukur keberhasilan DevOps untuk memastikan bahwa transformasi DevOps memberikan nilai nyata bagi bisnis.

Setelah selesai dengan poin 3, saya melanjutkan ke poin 4 dan 5, yaitu Values Importance dan Considerations. Pada poin ini dibahas tentang nilai-nilai DevOps seperti kolaborasi, transparansi, inovasi, dan pembelajaran berkelanjutan yang penting untuk meningkatkan adaptabilitas, efisiensi, dan kualitas organisasi, dengan mempertimbangkan keselarasan tujuan bisnis, budaya, dan dukungan tim.

Kemudian, saya melanjutkan ke poin 6 tentang A Developer's Scenario. Poin ini membahas tentang skenario yang menunjukkan bagaimana seorang developer harus bekerja dalam lingkungan DevOps, berfokus pada kolaborasi lintas tim, otomatisasi proses, dan tanggung jawab end-to-end terhadap kode yang mereka tulis, dari pengembangan hingga produksi.

Selanjutnya, saya melanjutkan ke poin 7 dan 8, yaitu Teams vs Roles Crossing Teams dan Benefit. Poin ini membahas tentang pentingnya struktur tim yang fleksibel dan peran yang dinamis dalam lingkungan DevOps untuk meningkatkan kolaborasi, efisiensi, dan efektivitas.

Terakhir, saya membahas poin 9 tentang An Operations Scenario. Poin ini membahas tentang skenario yang menjelaskan bagaimana tim operasi harus bekerja dalam konteks DevOps, dengan fokus pada otomatisasi, integrasi, kolaborasi lintas tim, dan tanggung jawab terhadap seluruh siklus hidup aplikasi, termasuk pemeliharaan dan pemantauan di lingkungan produksi.

Dengan ini, selesai sudah modul 3 dan dilanjutkan ke modul 4 yang membahas tentang Process. Modul ini memiliki 11 poin. Pada poin 1 sampai 3, dibahas tentang Automation - Why, Common Pattern, dan Capability Evaluation. Poin-poin ini membahas pentingnya otomatisasi dalam DevOps, pola umum yang digunakan, dan cara mengevaluasi kemampuan otomatisasi dalam suatu organisasi.

Setelah selesai dengan poin 1 sampai 3, saya melanjutkan ke poin 4 tentang A Tester's Scenario. Poin ini membahas skenario yang menunjukkan bagaimana seorang tester harus beradaptasi dengan praktik DevOps, dengan fokus pada integrasi pengujian ke dalam siklus pengembangan yang berkelanjutan dan kolaborasi lintas fungsi. Setelah poin 4, saya melanjutkan ke poin 5 dan 6 tentang LEAN - Why dan Considerations.

Poin 5 dan 6 membahas tentang prinsip LEAN dalam DevOps yang diterapkan untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan nilai pelanggan, dan mempercepat waktu ke pasar dengan pertimbangan keterlibatan tim, analisis proses, kultur organisasi, penerapan berkelanjutan, dan pengukuran metrik.

Di sela-sela mengerjakan, saya diingatkan oleh Mas Ridwan untuk membeli peralatan yang masih kurang. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00, saya meminta uang kepada Mas Zaidan untuk membeli peralatan yang masih kurang. Ketika membeli, kejadian kemarin terulang lagi yaitu uang belanja kurang karena hanya diberikan pas-pasan. Untungnya saya membawa uang tambahan karena ingin membeli kopi. Dengan ini, perlengkapan kelompok insyaallah sudah terkumpul semua dan tinggal menatanya di hari-hari berikutnya.

Mungkin cukup sekian untuk blog hari ini. Hari ini saya sedikit mengantuk karena semalam menonton bola dan sedikit sedih karena MU kalah. Hahaha, apalagi kalahnya di kandang sendiri. Terima kasih untuk diri sendiri yang sudah berjuang hari ini dan terima kasih juga sudah membaca sampai akhir. Babai...


SEE YOU IN THE NEXT BLOG

Komentar

Postingan Populer