Day 49 Prakerin Di Excellent ~ Belajar DevOps Pipeline atau CI/CD Pipeline

 HARI KE EMPAT PULUH SEMBILAN PKL 

Halo semuanya! kembali lagi di blog saya. Setelah kemarin kita membahasa tentang CALMS Frameworks, pada blog kali ini kita akan membahas tentang DevOps Pipeline atau CI/CD Pipeline.

langsung saja menuju blognya.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, DevOps adalah gerakan yang merevolusi struktur organisasi dengan menyatukan tim Developer dan IT Operations. Hasilnya adalah perubahan kultur di mana kedua tim tersebut saling bekerja sama, menerapkan automasi, meningkatkan kecepatan proses deployment, dan membuat perusahaan menjadi lebih fleksibel. 

Selain itu, manfaat utama dari implementasi DevOps adalah memperbaiki dan merampingkan alur deployment, sekaligus mengurangi frekuensi dan dampak insiden. Oleh karenanya, kita perlu suatu cara yang dapat memudahkan tim dalam mengurusi proses deployment. Nah, salah satu praktiknya adalah memanfaatkan DevOps Pipeline.

DevOps Pipeline (atau biasa disebut juga sebagai CI/CD Pipeline) merupakan serangkaian proses dan tools terotomatisasi yang memungkinkan Developer dan IT Operations untuk bekerja secara kohesif untuk men-deploy kode ke lingkungan production.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan tahapan-tahapan dalam DevOps Pipeline.

DevOps Pipeline terdiri dari beberapa fase utama yang memastikan kode siap di-deploy ke lingkungan production:

  1. Code: Developer menulis kode di lingkungan development, lalu mengunggahnya ke repository seperti Git.
  2. Build: Kode di-compile dan divalidasi, diikuti oleh pembuatan artifact seperti container image atau file terkompresi.
  3. Test: Aplikasi diuji melalui functional testing, integration testing, security testing, dan lainnya sesuai kebutuhan perusahaan.
  4. Release: Setelah lulus pengujian, aplikasi dikemas dan diberi versi untuk siap di-deploy.
  5. Deploy: Aplikasi di-deploy ke target environment, bisa berupa staging atau production.
  6. Monitor: Aplikasi yang sudah di-deploy dipantau untuk mendeteksi kesalahan atau anomali secara dini.
Selain itu, saat kita belajar DevOps pipeline atau CI/CD pipeline, akan erat kaitannya dengan istilah-istilah seperti Continuous Integration, Continuous Delivery, dan Continuous Deployment. 

  • Continuous Integration (CI): Adalah praktik di mana developer secara rutin menggabungkan perubahan kode ke repositori terpusat, lalu proses build dan unit test dijalankan otomatis. Tujuannya adalah menemukan bug lebih cepat, meningkatkan kualitas aplikasi, dan mempercepat rilis update.

  • Continuous Delivery (CD): Melanjutkan dari CI, CD memastikan perubahan kode secara otomatis dipersiapkan untuk deployment ke berbagai lingkungan, seperti testing atau staging. Kode siap dideploy setelah melewati pengujian dan persetujuan manual sebelum benar-benar masuk ke production.

  • Continuous Deployment: Berbeda dengan CD, di sini aplikasi langsung dideploy ke production secara otomatis tanpa persetujuan manual, memungkinkan aplikasi di-update lebih cepat dengan feedback yang langsung dari pengguna.

Kesimpulannya, DevOps pipeline atau CI/CD pipeline adalah contoh konkret bagaimana tim Developer dan IT Operations dapat berkolaborasi menggunakan berbagai tools untuk menyederhanakan alur kerja serta menstandardisasi proses pengembangan aplikasi.

DevOps pipeline juga memastikan kualitas kode tetap terjaga, keamanan selalu diperhatikan, dan proses deployment berjalan dengan cepat dan konsisten.

Mungkin cukup sekian untuk blog kali ini. Jika ada kritik dan saran silahkan tulis di kolom komentar ya.

Terimakasih sudah membaca sampai akhir dan terimakasih untuk diri sendiri yang sudah berjuang hari ini.         See you in the next blog.


BABAI.

Komentar

Postingan Populer